Minggu, 18 Oktober 2015

10 manfaat buah melinjo

10 Manfaat Melinjo Bagi Kesehatan

Apakah anda pernah makan melinjo? Atau paling tidak produk yang dihasilkan dari bahan melinjo? Beberapa produk yang sangat terkenal dari melinjo misalnya adalah emping atau kreasi lainnya. Melinjo adalah buah yang dihasilkan dari pohon melinjo. Pohon melinjo termasuk pohon peneduh yang banyak tumbuh di Indonesia dan negara lain di kawasan Asia Tenggara. Pohon melinjo memiliki batang besar tegak dengan banyak cabang yang dipenuhi dengan daun-daun kecil memanjang. Ukuran tinggi pohon melinjo mencapai 25 meter. Karakter daun halus dan memiliki permukaan yang lembut. Daun muda memiliki warna hijau muda sementara daun yang sudah tua bisa berwarna hijau kebiruan.
Karakter Buah Melinjo
Buah melinjo tumbuh berkelompok pada bagian batang dan cabang-cabang batang. Buah melinjo dibungkus kulit tipis pada bagian luarnya dan kerangka keras pada lapisan setelah kulit tipis. Buah mentah memiliki kulit dengan warna hijau. Warna kulit akan berubah dari hijau, kuning dan merah setelah matang. Buah yang sudah matang bisa jatuh sendiri tanpa perlu dipetik. Bagian buah melinjo yang bisa dimanfaatkan mulai dari kulit buah untuk sayuran dan camilan serta buah untuk dijadikan emping, sayuran dan berbagai produk camilan lain. Ukuran biji bisa bervariasi mulai dari 1 cm hingga 3 cm.
Banyak orang yang tidak menyukai melinjo karena dikabarkan sering menyebabkan penyakit asam urat. Ketika penderita asam urat tinggi mengkonsumsi buah melinjo maka, mereka akan merasa cepat sakit pada kaki dan tangan yang menjadi gejala asam urat telah naik. Namun ternyata manfaat buah melinjo sangat baik bagi tubuh, berikut ini beberapa diantaranya :
1. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Kandungan alami tertinggi dalam buah melinjo adalah bahan antioksidan.  antioksidan akan bekerja untuk menyerang semua radikal bebas dalam tubuh serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kandungan bahan antioksidan yang ditemukan pada buah melinjo bisa bekerja seperti vitamin C yang ditemukan pada buah-buahan.
Kandungan antioksidan ini juga banyak terdapat pada :

2. Mencegah Penuaan Dini
Penuaan dini bisa disebabkan karena serangan radikal bebas yang bisa membuat penampilan kulit menjadi lebih tua. Penuaan dini ditandai dengan kulit yang semakin keriput, bintik hitam dan kulit yang tidak elastis. Konsumsi buah melinjo secara teratur bisa mencegah penuaan dini karena kandungan bahan antioksidan alami dalam buah melinjo.
Pencegahan penuaan dini ini juga bisa didapatkan dari :
3. Bahan Alami untuk Hipertensi
Bahan antioksidan yang ditemukan pada manfaat buah melinjo, juga sangat baik untuk mencegah penyakit tekanan darah tinggi. Penyakit tekanan darah tinggi bisa menyebabkan jenis penyakit komplikasi seperti stroke dan jantung. Sebuah protein khusus yang ditemukan pada buah melinjo bisa mengatasi masalah tekanan darah tinggi. Namun sebaiknya melinjo tidak dikonsumsi secara berlebihan.
Bahan alami yang bisa dikonsumsi untuk mengatasi hipertensi yaitu :
4. Memperkuat Daya Ingat
Kandungan antioksidan buah melinjo juga bisa membantu meningkatkan daya ingat. Hal ini terjadi karena pohon melinjo adalah salah satu jenis pohon yang termasuk dalam tanaman Ginko atau tanaman yang memang bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat. Buah melinjo bisa memperkuat daya ingat karena bisa mendukung pertumbuhan sel-sel aktif dalam otak dan darah.
Untuk memperkuat daya ingat ini, juga bisa dilakukan dengan aktivitas :
5. Menjadi Bahan Pengawet Alami
Ekstrak yang dihasilkan dari buah melinjo banyak mengandung flavonoid dan antioksidan alami. Bahan-bahan ini ternyata bisa menjadi pengawet alami yang sangat baik untuk mengawetkan makanan tertentu. Manfaat buah melinjo untuk kesehatan bisa mengurangi potensi perkembangan bakteri dan jamur pada makanan. Bahkan olahan dari melinjo tidak membutuhkan bahan pengawet dan tetap bisa bertahan lama tanpa berjamur atau rusak.
Bahan pengawet alami lainnya juga bisa didapatkan pada :
6. Meningkatkan Stamina
Buah melinjo bisa menjadi salah satu makanan ringan yang benar-benar bisa meningkatkan stamina. Buah melinjo bisa diolah menjadi berbagai makanan ringan dengan cara yang mudah. Camilan yang ringan ini tidak hanya mengenyangkan dan kalori yang rendah tapi juga membuat tubuh menjadi lebih semangat. Ketika sedang lelah dan tidak bersemangat, cobalah untuk mengkonsumsi emping atau camilan yang diolah dari bahan buah melinjo.
Peningkatan stamina tubuh juga bisa dipengaruhi oleh :
7. Melancarkan Urin
Ketika urin tidak lancar maka semua sistem kemih bisa menghadapi masalah. Ada berbagai penyebab seperti bakteri dan sistem kemih yang memang tidak lancar. Untuk mengatasi hal ini maka bisa mengkonsumsi buah melinjo. Namun jika tidak efektif maka bisa mencoba menggunakan uap dari buah melinjo yang direbus.
8. Mencegah Anemia
Penyakit anemia bisa terjadi karena tubuh kehilangan sel-sel darah merah yang bisa menyebabkan tidak ada oksigen cukup dalam tubuh. Kemudian anemia akan menyebabkan tubuh menjadi lebih lemah, lelah, dan tidak bersemangat. Sakit kepala dan pusing menjadi gangguan utama yang menyebabkan tubuh menjadi semakin lemah. Konsumsi buah melinjo bisa meningkatkan jumlah sel darah merah sehingga bisa membantu mengatasi anemia.
Bahan alami pencegahan anemia ini juga bisa didapatkan pada :
9. Mengobati Luka

Jika terkena luka gigitan dari anjing atau luka lain maka bisa diobati dengan daun buah melinjo. Anda bisa mencoba untuk menumbuk daun melinjo dengan tambahan bawang putih. Terapkan pada luka selama beberapa saat kemudian bilas dengan air bersih. Luka akan menjadi cepat kering karena kandungan antioksidan alami pada daun melinjo.
Pengobatan luka ini juga bisa dilakukan oleh :
10. Mencegah Penyakit Jantung
Penyakit jantung menjadi salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia. Penyakit ini memang tidak mudah dikenali karena sering terjadi gejala mendadak dan gejala ringan yang tidak mudah terlihat. Untuk mengatasi hal ini maka mengkonsumsi buah melinjo secara teratur bisa mengurangi resiko penyakit jantung. Kandungan antioksidan dan flavonoid sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung.
Penyakit jantung ini bisa dicegah dengan :
Ada berbagai cara untuk mengkonsumsi buah melinjo. Kebiasaan masyarakat juga berbeda-beda untuk mengkonsumsi buah melinjo. Berikut ini adalah beberapa tips untuk mengkonsumsi buah melinjo :
  • Jika Anda ingin mengkonsumsi buah melinjo segar maka bersihkan buah melinjo sehingga benar-benar bersih. Rebus buah melinjo hingga benar-benar daging buahnya lunak. Bilas dengan air bersih selama beberapa kali sebelum dikonsumsi untuk menghilangkan rasa sepat pada kulit.
  • Jika Anda ingin mengkonsumsi camilan dari buah melinjo maka pilih warna camilan yang benar-benar masih cerah dan hindari rasa apek pada camilan.
  • Jika Anda ingin mengolah buah melinjo menjadi camilan rebus seperti kacang maka pilih jenis buah melinjo dengan kulit yang berwarna kuning atau hijau. Jika Anda mengkonsumsi buah melinjo yang berwarna merah maka rasanya akan kurang enak.
  • Jangan terlalu banyak mengkonsumsi buah melinjo karena bisa meningkatkan kadar asam urat. Jumlah yang sangat disarankan adalah sekitar 5 butir per hari.
Konsumsi buah melinjo memang paling dikenal sebagai camilan dengan berbagai rasa. Konsumsi camilan mungkin biasanya banyak disukai sehingga sering dikonsumsi dalam jumlah yang banyak. Sebaiknya kita juga mengontrol konsumsi camilan untuk mengurangi efek samping.


Melinjo telah lama dikenal sebagai salah satu bahan untuk pembuatan emping, yang dikenal dengan emping melinjo. Selain umum dibuat emping, untuk mengkonsumsi biji melinjo juga biasa dilakukan dengan hanya merebusnya saja. Melinjo memiliki rasa khas setengah pahit, namun juga gurih dan lezat. Mungkin itu adalah alasan banyak orang yang menyukai biji melinjo. Meskipun demikian  banyak juga orang yang menjauhi makan melinjo karena dianggap bisa membuat sakit asam urat. Benarkah demikian?
Advertisement

Berikut mengenai melinjo dan manfaatnya bagi kesehatan

Buah Melinjo (Gnetum gnemon L.) telah digunakan sebagai makanan di Asia Tenggara dan menurut penelitian yang pernah dilakukan, melinjo ternyata kaya akan antioksidan yang dapat memperkuat ketahanan tubuh dari radkal bebas. Hal ini seperti yang telah dilakukan penelitian oleh seorang Peneliti dari Universitas Jember, Tri Agus Siswoyo. Dia menilai bahwa aktivitas antioksidan dalam biji melinjo setara dengan vitamin C. Aktivitas antioksidan melinjo ini diperoleh dari konsentrasi proteinnya yang tinggi, yaitu 90-10 persen untuk setiap biji melinjo.
Protein utama pada biji melinjo inilah yang dipercaya sangat efektif untuk menanggulangi radikal bebas penyebab berbagai macam penyakit seperti hipertensi, kolesterol tinggi, penyempitan pembuluh darah, serta penuaan dini.
Menurut Tri, melinjo memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai bahan suplemen kesehatan karena kandungan protein fungsionalnya. Selain itu, melinjo adalah tanaman yang mudah tumbuh subur, sehingga sangat gampang diperoleh dimana saja.
Sampai saat ini sudah ada studi resmi tentang penggunaan protein pada biji melinjo sebagai sumber antioksidan. Bahkan, jika penggunaan peptida antioksidan dari hidrolisis biji Gnetum gnemon ini berhasil, maka akan tersedia suplemen nutrasetikal alternatif yang murah dan aman.
Tidak seperti di negara kita ini, ternyata Jepang telah lebih dulu melihat adanya potensi antioksidan besar dari biji tanaman keluarga Gnetaceae ini. Hasil penelitian Tri Agus Siswoyo tentang isolasi dan karakterisasi peptida antioksidan dari biji melinjo ini telah membuatnya menjadi salah satu penerima dana riset dari Toray Science Foundation yang berasal dari Indonesia. Toray Science Foundation adalah  sebuah yayasan yang didirikan perusahaan tekstil dan serat sintetis terbesar di Jepang.

Mirip Ginkgo  Biloba

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan, bahwa melinjo termasuk evolusi tanaman kuno yang dekat dengan tanaman ginkgo biloba yang ada di Jepang. Dengan Alasan ini pulalah yang membuat orang Jepang tertarik untuk mengembangkan penelitian tentang tanaman melinjo.

Antioksidan tinggi

Ginkgo adalah salah satu spesies pohon tertua yang telah tumbuh selama sekitar 150-200 juta tahun lalu, dan dipercaya sebagai suplemen otak karena dapat memperkuat daya ingat. Daun Ginkgo juga diyakini memiliki sifat antioksidan yang kuat, yang akan berperan penting dalam melawan oksidasi radikal bebas penyebab utama penuaan dini dan kepikunan.
Alasan lain yang membuat Tri tertarik untuk meneliti tanaman yang tumbuh di Asia Tenggara adalah ketahanan tanaman melinjo terhadap berbagai penyakit tanaman, baik bakteri, jamur, dan hama. Selama dua tahun belajar melinjo. Tri telah meneliti interaksi antara pati dan lipid pada biji melinjo, stabilitas protein terhadap panas dan kandungan fenolik melinjo, serta sumber antioksidan flavonoid dalam melinjo.

Antimikroba alami

Hingga saat ini, doktor biokimia dari Osaka Prefecture University, Jepang telah mengisolasi dua jenis protein yang menunjukkan adanya aktivitas antioksidan tinggi. Mulai dari daun, kulit batang, akar, sampai biji melinjo yang ditelitinya, Tri menemukan protein yang paling potensial adalah dari bijinya. Dari hasil penelitian menunjukkan antioksidan pada biji melinjo setara dengan aktivitas antioksi dan sintetik BHT (Butylated Hydroxytolune).
Karena kedua unsur protein tersebut, telah ditemukan fungsi lain dari melinjo yaitu sebagai antimikroba alami. Yang berarti protein melinjo juga bisa dipakai sebagai pengawet makanan alami sekaligus obat untuk penyakit yang disebabkan bakteri. Peptida Gg-AMP yang diisolasi dari biji melinjo memiliki potensi aktif yang menunjukkan menghambat beberapa jenis bakteri gram positif dan negatif.

Mengolah melinjo

Untuk mendapatkan manfaat melinjo, kita dapat memakan biji melinjo stelah direbusnya terlebih dahulu. Biji melinjo juga dapat digunakan sebagai campuran untuk masakan sayur. Bahkan tak hanya bijinya, bunga melinjo, daun melinjo bahkan kulit biji melinjo juga nikmat dibuat sayuran, walaupun konsentrasi protein tertinggi terdapat pada bijinya. Manfaat melinjo yang tinggi antioksidan juga telah dimanfaatkan oleh aktivis obat dan tanaman, Pudji Rahayu, dari Bekasi. Ia sering memanfaatkan biji melinjo sebagai ramuan untuk menambah daya tahan tubuh. Manfaat antioksidan dari melinjo sebenarnya sangat tinggi, sayangnya orang lebih kenal dengan melinjo hanya karena kandungan purin penyebab asam uratnya yang tinggi
Memilih melinjo sebenarnya tidak ada patokan khusus. Semua jenis pada dasarnya bisa dimanfaatkan. Biji melinjo yang buahnya masih hijau masih sangat lunak, sementara yang sudah berwarna merah atau kuning akan sangat keras. Yang berwarna merah atau kuning inilah yang berkualitas bagus.

Keamanan/ efek samping melinjo

Bagi yang memiliki asam urat sebaiknya memang tidak memakan biji melinjo, karena ia tinggi purin yang dapat berisiko asam urat (gout). Bagi yang kadar asam uratnya normal, makan melinjo janganlah berlebihan. Dosis yang dianjurkan untuk konsumsi normal, cukup segenggam biji melinjo yang direbus dalam sehari. Sebelum direbus, biji melinjo harus dicuci hingga benar-benar bersih.
- See more at: http://www.tipscaramanfaat.com/manfaat-melinjo-bagi-kesehatan-866.html#sthash.5zuGGSRK.dpufygygy
Melinjo telah lama dikenal sebagai salah satu bahan untuk pembuatan emping, yang dikenal dengan emping melinjo. Selain umum dibuat emping, untuk mengkonsumsi biji melinjo juga biasa dilakukan dengan hanya merebusnya saja. Melinjo memiliki rasa khas setengah pahit, namun juga gurih dan lezat. Mungkin itu adalah alasan banyak orang yang menyukai biji melinjo. Meskipun demikian  banyak juga orang yang menjauhi makan melinjo karena dianggap bisa membuat sakit asam urat. Benarkah demikian?
Advertisement

Berikut mengenai melinjo dan manfaatnya bagi kesehatan

Buah Melinjo (Gnetum gnemon L.) telah digunakan sebagai makanan di Asia Tenggara dan menurut penelitian yang pernah dilakukan, melinjo ternyata kaya akan antioksidan yang dapat memperkuat ketahanan tubuh dari radkal bebas. Hal ini seperti yang telah dilakukan penelitian oleh seorang Peneliti dari Universitas Jember, Tri Agus Siswoyo. Dia menilai bahwa aktivitas antioksidan dalam biji melinjo setara dengan vitamin C. Aktivitas antioksidan melinjo ini diperoleh dari konsentrasi proteinnya yang tinggi, yaitu 90-10 persen untuk setiap biji melinjo.
Protein utama pada biji melinjo inilah yang dipercaya sangat efektif untuk menanggulangi radikal bebas penyebab berbagai macam penyakit seperti hipertensi, kolesterol tinggi, penyempitan pembuluh darah, serta penuaan dini.
Menurut Tri, melinjo memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai bahan suplemen kesehatan karena kandungan protein fungsionalnya. Selain itu, melinjo adalah tanaman yang mudah tumbuh subur, sehingga sangat gampang diperoleh dimana saja.
Sampai saat ini sudah ada studi resmi tentang penggunaan protein pada biji melinjo sebagai sumber antioksidan. Bahkan, jika penggunaan peptida antioksidan dari hidrolisis biji Gnetum gnemon ini berhasil, maka akan tersedia suplemen nutrasetikal alternatif yang murah dan aman.
Tidak seperti di negara kita ini, ternyata Jepang telah lebih dulu melihat adanya potensi antioksidan besar dari biji tanaman keluarga Gnetaceae ini. Hasil penelitian Tri Agus Siswoyo tentang isolasi dan karakterisasi peptida antioksidan dari biji melinjo ini telah membuatnya menjadi salah satu penerima dana riset dari Toray Science Foundation yang berasal dari Indonesia. Toray Science Foundation adalah  sebuah yayasan yang didirikan perusahaan tekstil dan serat sintetis terbesar di Jepang.

Mirip Ginkgo  Biloba

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan, bahwa melinjo termasuk evolusi tanaman kuno yang dekat dengan tanaman ginkgo biloba yang ada di Jepang. Dengan Alasan ini pulalah yang membuat orang Jepang tertarik untuk mengembangkan penelitian tentang tanaman melinjo.

Antioksidan tinggi

Ginkgo adalah salah satu spesies pohon tertua yang telah tumbuh selama sekitar 150-200 juta tahun lalu, dan dipercaya sebagai suplemen otak karena dapat memperkuat daya ingat. Daun Ginkgo juga diyakini memiliki sifat antioksidan yang kuat, yang akan berperan penting dalam melawan oksidasi radikal bebas penyebab utama penuaan dini dan kepikunan.
Alasan lain yang membuat Tri tertarik untuk meneliti tanaman yang tumbuh di Asia Tenggara adalah ketahanan tanaman melinjo terhadap berbagai penyakit tanaman, baik bakteri, jamur, dan hama. Selama dua tahun belajar melinjo. Tri telah meneliti interaksi antara pati dan lipid pada biji melinjo, stabilitas protein terhadap panas dan kandungan fenolik melinjo, serta sumber antioksidan flavonoid dalam melinjo.

Antimikroba alami

Hingga saat ini, doktor biokimia dari Osaka Prefecture University, Jepang telah mengisolasi dua jenis protein yang menunjukkan adanya aktivitas antioksidan tinggi. Mulai dari daun, kulit batang, akar, sampai biji melinjo yang ditelitinya, Tri menemukan protein yang paling potensial adalah dari bijinya. Dari hasil penelitian menunjukkan antioksidan pada biji melinjo setara dengan aktivitas antioksi dan sintetik BHT (Butylated Hydroxytolune).
Karena kedua unsur protein tersebut, telah ditemukan fungsi lain dari melinjo yaitu sebagai antimikroba alami. Yang berarti protein melinjo juga bisa dipakai sebagai pengawet makanan alami sekaligus obat untuk penyakit yang disebabkan bakteri. Peptida Gg-AMP yang diisolasi dari biji melinjo memiliki potensi aktif yang menunjukkan menghambat beberapa jenis bakteri gram positif dan negatif.

Mengolah melinjo

Untuk mendapatkan manfaat melinjo, kita dapat memakan biji melinjo stelah direbusnya terlebih dahulu. Biji melinjo juga dapat digunakan sebagai campuran untuk masakan sayur. Bahkan tak hanya bijinya, bunga melinjo, daun melinjo bahkan kulit biji melinjo juga nikmat dibuat sayuran, walaupun konsentrasi protein tertinggi terdapat pada bijinya. Manfaat melinjo yang tinggi antioksidan juga telah dimanfaatkan oleh aktivis obat dan tanaman, Pudji Rahayu, dari Bekasi. Ia sering memanfaatkan biji melinjo sebagai ramuan untuk menambah daya tahan tubuh. Manfaat antioksidan dari melinjo sebenarnya sangat tinggi, sayangnya orang lebih kenal dengan melinjo hanya karena kandungan purin penyebab asam uratnya yang tinggi
Memilih melinjo sebenarnya tidak ada patokan khusus. Semua jenis pada dasarnya bisa dimanfaatkan. Biji melinjo yang buahnya masih hijau masih sangat lunak, sementara yang sudah berwarna merah atau kuning akan sangat keras. Yang berwarna merah atau kuning inilah yang berkualitas bagus.

Keamanan/ efek samping melinjo

Bagi yang memiliki asam urat sebaiknya memang tidak memakan biji melinjo, karena ia tinggi purin yang dapat berisiko asam urat (gout). Bagi yang kadar asam uratnya normal, makan melinjo janganlah berlebihan. Dosis yang dianjurkan untuk konsumsi normal, cukup segenggam biji melinjo yang direbus dalam sehari. Sebelum direbus, biji melinjo harus dicuci hingga benar-benar bersih.
- See more at: http://www.tipscaramanfaat.com/manfaat-melinjo-bagi-kesehatan-866.html#sthash.5zuGGSRK.dpuf
Melinjo telah lama dikenal sebagai salah satu bahan untuk pembuatan emping, yang dikenal dengan emping melinjo. Selain umum dibuat emping, untuk mengkonsumsi biji melinjo juga biasa dilakukan dengan hanya merebusnya saja. Melinjo memiliki rasa khas setengah pahit, namun juga gurih dan lezat. Mungkin itu adalah alasan banyak orang yang menyukai biji melinjo. Meskipun demikian  banyak juga orang yang menjauhi makan melinjo karena dianggap bisa membuat sakit asam urat. Benarkah demikian?
Advertisement

Berikut mengenai melinjo dan manfaatnya bagi kesehatan

Buah Melinjo (Gnetum gnemon L.) telah digunakan sebagai makanan di Asia Tenggara dan menurut penelitian yang pernah dilakukan, melinjo ternyata kaya akan antioksidan yang dapat memperkuat ketahanan tubuh dari radkal bebas. Hal ini seperti yang telah dilakukan penelitian oleh seorang Peneliti dari Universitas Jember, Tri Agus Siswoyo. Dia menilai bahwa aktivitas antioksidan dalam biji melinjo setara dengan vitamin C. Aktivitas antioksidan melinjo ini diperoleh dari konsentrasi proteinnya yang tinggi, yaitu 90-10 persen untuk setiap biji melinjo.
Protein utama pada biji melinjo inilah yang dipercaya sangat efektif untuk menanggulangi radikal bebas penyebab berbagai macam penyakit seperti hipertensi, kolesterol tinggi, penyempitan pembuluh darah, serta penuaan dini.
Menurut Tri, melinjo memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai bahan suplemen kesehatan karena kandungan protein fungsionalnya. Selain itu, melinjo adalah tanaman yang mudah tumbuh subur, sehingga sangat gampang diperoleh dimana saja.
Sampai saat ini sudah ada studi resmi tentang penggunaan protein pada biji melinjo sebagai sumber antioksidan. Bahkan, jika penggunaan peptida antioksidan dari hidrolisis biji Gnetum gnemon ini berhasil, maka akan tersedia suplemen nutrasetikal alternatif yang murah dan aman.
Tidak seperti di negara kita ini, ternyata Jepang telah lebih dulu melihat adanya potensi antioksidan besar dari biji tanaman keluarga Gnetaceae ini. Hasil penelitian Tri Agus Siswoyo tentang isolasi dan karakterisasi peptida antioksidan dari biji melinjo ini telah membuatnya menjadi salah satu penerima dana riset dari Toray Science Foundation yang berasal dari Indonesia. Toray Science Foundation adalah  sebuah yayasan yang didirikan perusahaan tekstil dan serat sintetis terbesar di Jepang.

Mirip Ginkgo  Biloba

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan, bahwa melinjo termasuk evolusi tanaman kuno yang dekat dengan tanaman ginkgo biloba yang ada di Jepang. Dengan Alasan ini pulalah yang membuat orang Jepang tertarik untuk mengembangkan penelitian tentang tanaman melinjo.

Antioksidan tinggi

Ginkgo adalah salah satu spesies pohon tertua yang telah tumbuh selama sekitar 150-200 juta tahun lalu, dan dipercaya sebagai suplemen otak karena dapat memperkuat daya ingat. Daun Ginkgo juga diyakini memiliki sifat antioksidan yang kuat, yang akan berperan penting dalam melawan oksidasi radikal bebas penyebab utama penuaan dini dan kepikunan.
Alasan lain yang membuat Tri tertarik untuk meneliti tanaman yang tumbuh di Asia Tenggara adalah ketahanan tanaman melinjo terhadap berbagai penyakit tanaman, baik bakteri, jamur, dan hama. Selama dua tahun belajar melinjo. Tri telah meneliti interaksi antara pati dan lipid pada biji melinjo, stabilitas protein terhadap panas dan kandungan fenolik melinjo, serta sumber antioksidan flavonoid dalam melinjo.

Antimikroba alami

Hingga saat ini, doktor biokimia dari Osaka Prefecture University, Jepang telah mengisolasi dua jenis protein yang menunjukkan adanya aktivitas antioksidan tinggi. Mulai dari daun, kulit batang, akar, sampai biji melinjo yang ditelitinya, Tri menemukan protein yang paling potensial adalah dari bijinya. Dari hasil penelitian menunjukkan antioksidan pada biji melinjo setara dengan aktivitas antioksi dan sintetik BHT (Butylated Hydroxytolune).
Karena kedua unsur protein tersebut, telah ditemukan fungsi lain dari melinjo yaitu sebagai antimikroba alami. Yang berarti protein melinjo juga bisa dipakai sebagai pengawet makanan alami sekaligus obat untuk penyakit yang disebabkan bakteri. Peptida Gg-AMP yang diisolasi dari biji melinjo memiliki potensi aktif yang menunjukkan menghambat beberapa jenis bakteri gram positif dan negatif.

Mengolah melinjo

Untuk mendapatkan manfaat melinjo, kita dapat memakan biji melinjo stelah direbusnya terlebih dahulu. Biji melinjo juga dapat digunakan sebagai campuran untuk masakan sayur. Bahkan tak hanya bijinya, bunga melinjo, daun melinjo bahkan kulit biji melinjo juga nikmat dibuat sayuran, walaupun konsentrasi protein tertinggi terdapat pada bijinya. Manfaat melinjo yang tinggi antioksidan juga telah dimanfaatkan oleh aktivis obat dan tanaman, Pudji Rahayu, dari Bekasi. Ia sering memanfaatkan biji melinjo sebagai ramuan untuk menambah daya tahan tubuh. Manfaat antioksidan dari melinjo sebenarnya sangat tinggi, sayangnya orang lebih kenal dengan melinjo hanya karena kandungan purin penyebab asam uratnya yang tinggi
Memilih melinjo sebenarnya tidak ada patokan khusus. Semua jenis pada dasarnya bisa dimanfaatkan. Biji melinjo yang buahnya masih hijau masih sangat lunak, sementara yang sudah berwarna merah atau kuning akan sangat keras. Yang berwarna merah atau kuning inilah yang berkualitas bagus.

Keamanan/ efek samping melinjo

Bagi yang memiliki asam urat sebaiknya memang tidak memakan biji melinjo, karena ia tinggi purin yang dapat berisiko asam urat (gout). Bagi yang kadar asam uratnya normal, makan melinjo janganlah berlebihan. Dosis yang dianjurkan untuk konsumsi normal, cukup segenggam biji melinjo yang direbus dalam sehari. Sebelum direbus, biji melinjo harus dicuci hingga benar-benar bersih.
- See more at: http://www.tipscaramanfaat.com/manfaat-melinjo-bagi-kesehatan-866.html#sthash.5zuGGSRK.dpuf
Melinjo telah lama dikenal sebagai salah satu bahan untuk pembuatan emping, yang dikenal dengan emping melinjo. Selain umum dibuat emping, untuk mengkonsumsi biji melinjo juga biasa dilakukan dengan hanya merebusnya saja. Melinjo memiliki rasa khas setengah pahit, namun juga gurih dan lezat. Mungkin itu adalah alasan banyak orang yang menyukai biji melinjo. Meskipun demikian  banyak juga orang yang menjauhi makan melinjo karena dianggap bisa membuat sakit asam urat. Benarkah demikian?
Advertisement

Berikut mengenai melinjo dan manfaatnya bagi kesehatan

Buah Melinjo (Gnetum gnemon L.) telah digunakan sebagai makanan di Asia Tenggara dan menurut penelitian yang pernah dilakukan, melinjo ternyata kaya akan antioksidan yang dapat memperkuat ketahanan tubuh dari radkal bebas. Hal ini seperti yang telah dilakukan penelitian oleh seorang Peneliti dari Universitas Jember, Tri Agus Siswoyo. Dia menilai bahwa aktivitas antioksidan dalam biji melinjo setara dengan vitamin C. Aktivitas antioksidan melinjo ini diperoleh dari konsentrasi proteinnya yang tinggi, yaitu 90-10 persen untuk setiap biji melinjo.
Protein utama pada biji melinjo inilah yang dipercaya sangat efektif untuk menanggulangi radikal bebas penyebab berbagai macam penyakit seperti hipertensi, kolesterol tinggi, penyempitan pembuluh darah, serta penuaan dini.
Menurut Tri, melinjo memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai bahan suplemen kesehatan karena kandungan protein fungsionalnya. Selain itu, melinjo adalah tanaman yang mudah tumbuh subur, sehingga sangat gampang diperoleh dimana saja.
Sampai saat ini sudah ada studi resmi tentang penggunaan protein pada biji melinjo sebagai sumber antioksidan. Bahkan, jika penggunaan peptida antioksidan dari hidrolisis biji Gnetum gnemon ini berhasil, maka akan tersedia suplemen nutrasetikal alternatif yang murah dan aman.
Tidak seperti di negara kita ini, ternyata Jepang telah lebih dulu melihat adanya potensi antioksidan besar dari biji tanaman keluarga Gnetaceae ini. Hasil penelitian Tri Agus Siswoyo tentang isolasi dan karakterisasi peptida antioksidan dari biji melinjo ini telah membuatnya menjadi salah satu penerima dana riset dari Toray Science Foundation yang berasal dari Indonesia. Toray Science Foundation adalah  sebuah yayasan yang didirikan perusahaan tekstil dan serat sintetis terbesar di Jepang.

Mirip Ginkgo  Biloba

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan, bahwa melinjo termasuk evolusi tanaman kuno yang dekat dengan tanaman ginkgo biloba yang ada di Jepang. Dengan Alasan ini pulalah yang membuat orang Jepang tertarik untuk mengembangkan penelitian tentang tanaman melinjo.

Antioksidan tinggi

Ginkgo adalah salah satu spesies pohon tertua yang telah tumbuh selama sekitar 150-200 juta tahun lalu, dan dipercaya sebagai suplemen otak karena dapat memperkuat daya ingat. Daun Ginkgo juga diyakini memiliki sifat antioksidan yang kuat, yang akan berperan penting dalam melawan oksidasi radikal bebas penyebab utama penuaan dini dan kepikunan.
Alasan lain yang membuat Tri tertarik untuk meneliti tanaman yang tumbuh di Asia Tenggara adalah ketahanan tanaman melinjo terhadap berbagai penyakit tanaman, baik bakteri, jamur, dan hama. Selama dua tahun belajar melinjo. Tri telah meneliti interaksi antara pati dan lipid pada biji melinjo, stabilitas protein terhadap panas dan kandungan fenolik melinjo, serta sumber antioksidan flavonoid dalam melinjo.

Antimikroba alami

Hingga saat ini, doktor biokimia dari Osaka Prefecture University, Jepang telah mengisolasi dua jenis protein yang menunjukkan adanya aktivitas antioksidan tinggi. Mulai dari daun, kulit batang, akar, sampai biji melinjo yang ditelitinya, Tri menemukan protein yang paling potensial adalah dari bijinya. Dari hasil penelitian menunjukkan antioksidan pada biji melinjo setara dengan aktivitas antioksi dan sintetik BHT (Butylated Hydroxytolune).
Karena kedua unsur protein tersebut, telah ditemukan fungsi lain dari melinjo yaitu sebagai antimikroba alami. Yang berarti protein melinjo juga bisa dipakai sebagai pengawet makanan alami sekaligus obat untuk penyakit yang disebabkan bakteri. Peptida Gg-AMP yang diisolasi dari biji melinjo memiliki potensi aktif yang menunjukkan menghambat beberapa jenis bakteri gram positif dan negatif.

Mengolah melinjo

Untuk mendapatkan manfaat melinjo, kita dapat memakan biji melinjo stelah direbusnya terlebih dahulu. Biji melinjo juga dapat digunakan sebagai campuran untuk masakan sayur. Bahkan tak hanya bijinya, bunga melinjo, daun melinjo bahkan kulit biji melinjo juga nikmat dibuat sayuran, walaupun konsentrasi protein tertinggi terdapat pada bijinya. Manfaat melinjo yang tinggi antioksidan juga telah dimanfaatkan oleh aktivis obat dan tanaman, Pudji Rahayu, dari Bekasi. Ia sering memanfaatkan biji melinjo sebagai ramuan untuk menambah daya tahan tubuh. Manfaat antioksidan dari melinjo sebenarnya sangat tinggi, sayangnya orang lebih kenal dengan melinjo hanya karena kandungan purin penyebab asam uratnya yang tinggi
Memilih melinjo sebenarnya tidak ada patokan khusus. Semua jenis pada dasarnya bisa dimanfaatkan. Biji melinjo yang buahnya masih hijau masih sangat lunak, sementara yang sudah berwarna merah atau kuning akan sangat keras. Yang berwarna merah atau kuning inilah yang berkualitas bagus.

Keamanan/ efek samping melinjo

Bagi yang memiliki asam urat sebaiknya memang tidak memakan biji melinjo, karena ia tinggi purin yang dapat berisiko asam urat (gout). Bagi yang kadar asam uratnya normal, makan melinjo janganlah berlebihan. Dosis yang dianjurkan untuk konsumsi normal, cukup segenggam biji melinjo yang direbus dalam sehari. Sebelum direbus, biji melinjo harus dicuci hingga benar-benar bersih.
- See more at: http://www.tipscaramanfaat.com/manfaat-melinjo-bagi-kesehatan-866.html#sthash.5zuGGSRK.dpuf
Melinjo telah lama dikenal sebagai salah satu bahan untuk pembuatan emping, yang dikenal dengan emping melinjo. Selain umum dibuat emping, untuk mengkonsumsi biji melinjo juga biasa dilakukan dengan hanya merebusnya saja. Melinjo memiliki rasa khas setengah pahit, namun juga gurih dan lezat. Mungkin itu adalah alasan banyak orang yang menyukai biji melinjo. Meskipun demikian  banyak juga orang yang menjauhi makan melinjo karena dianggap bisa membuat sakit asam urat. Benarkah demikian?
Advertisement

Berikut mengenai melinjo dan manfaatnya bagi kesehatan

Buah Melinjo (Gnetum gnemon L.) telah digunakan sebagai makanan di Asia Tenggara dan menurut penelitian yang pernah dilakukan, melinjo ternyata kaya akan antioksidan yang dapat memperkuat ketahanan tubuh dari radkal bebas. Hal ini seperti yang telah dilakukan penelitian oleh seorang Peneliti dari Universitas Jember, Tri Agus Siswoyo. Dia menilai bahwa aktivitas antioksidan dalam biji melinjo setara dengan vitamin C. Aktivitas antioksidan melinjo ini diperoleh dari konsentrasi proteinnya yang tinggi, yaitu 90-10 persen untuk setiap biji melinjo.
Protein utama pada biji melinjo inilah yang dipercaya sangat efektif untuk menanggulangi radikal bebas penyebab berbagai macam penyakit seperti hipertensi, kolesterol tinggi, penyempitan pembuluh darah, serta penuaan dini.
Menurut Tri, melinjo memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai bahan suplemen kesehatan karena kandungan protein fungsionalnya. Selain itu, melinjo adalah tanaman yang mudah tumbuh subur, sehingga sangat gampang diperoleh dimana saja.
Sampai saat ini sudah ada studi resmi tentang penggunaan protein pada biji melinjo sebagai sumber antioksidan. Bahkan, jika penggunaan peptida antioksidan dari hidrolisis biji Gnetum gnemon ini berhasil, maka akan tersedia suplemen nutrasetikal alternatif yang murah dan aman.
Tidak seperti di negara kita ini, ternyata Jepang telah lebih dulu melihat adanya potensi antioksidan besar dari biji tanaman keluarga Gnetaceae ini. Hasil penelitian Tri Agus Siswoyo tentang isolasi dan karakterisasi peptida antioksidan dari biji melinjo ini telah membuatnya menjadi salah satu penerima dana riset dari Toray Science Foundation yang berasal dari Indonesia. Toray Science Foundation adalah  sebuah yayasan yang didirikan perusahaan tekstil dan serat sintetis terbesar di Jepang.

Mirip Ginkgo  Biloba

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan, bahwa melinjo termasuk evolusi tanaman kuno yang dekat dengan tanaman ginkgo biloba yang ada di Jepang. Dengan Alasan ini pulalah yang membuat orang Jepang tertarik untuk mengembangkan penelitian tentang tanaman melinjo.

Antioksidan tinggi

Ginkgo adalah salah satu spesies pohon tertua yang telah tumbuh selama sekitar 150-200 juta tahun lalu, dan dipercaya sebagai suplemen otak karena dapat memperkuat daya ingat. Daun Ginkgo juga diyakini memiliki sifat antioksidan yang kuat, yang akan berperan penting dalam melawan oksidasi radikal bebas penyebab utama penuaan dini dan kepikunan.
Alasan lain yang membuat Tri tertarik untuk meneliti tanaman yang tumbuh di Asia Tenggara adalah ketahanan tanaman melinjo terhadap berbagai penyakit tanaman, baik bakteri, jamur, dan hama. Selama dua tahun belajar melinjo. Tri telah meneliti interaksi antara pati dan lipid pada biji melinjo, stabilitas protein terhadap panas dan kandungan fenolik melinjo, serta sumber antioksidan flavonoid dalam melinjo.

Antimikroba alami

Hingga saat ini, doktor biokimia dari Osaka Prefecture University, Jepang telah mengisolasi dua jenis protein yang menunjukkan adanya aktivitas antioksidan tinggi. Mulai dari daun, kulit batang, akar, sampai biji melinjo yang ditelitinya, Tri menemukan protein yang paling potensial adalah dari bijinya. Dari hasil penelitian menunjukkan antioksidan pada biji melinjo setara dengan aktivitas antioksi dan sintetik BHT (Butylated Hydroxytolune).
Karena kedua unsur protein tersebut, telah ditemukan fungsi lain dari melinjo yaitu sebagai antimikroba alami. Yang berarti protein melinjo juga bisa dipakai sebagai pengawet makanan alami sekaligus obat untuk penyakit yang disebabkan bakteri. Peptida Gg-AMP yang diisolasi dari biji melinjo memiliki potensi aktif yang menunjukkan menghambat beberapa jenis bakteri gram positif dan negatif.

Mengolah melinjo

Untuk mendapatkan manfaat melinjo, kita dapat memakan biji melinjo stelah direbusnya terlebih dahulu. Biji melinjo juga dapat digunakan sebagai campuran untuk masakan sayur. Bahkan tak hanya bijinya, bunga melinjo, daun melinjo bahkan kulit biji melinjo juga nikmat dibuat sayuran, walaupun konsentrasi protein tertinggi terdapat pada bijinya. Manfaat melinjo yang tinggi antioksidan juga telah dimanfaatkan oleh aktivis obat dan tanaman, Pudji Rahayu, dari Bekasi. Ia sering memanfaatkan biji melinjo sebagai ramuan untuk menambah daya tahan tubuh. Manfaat antioksidan dari melinjo sebenarnya sangat tinggi, sayangnya orang lebih kenal dengan melinjo hanya karena kandungan purin penyebab asam uratnya yang tinggi
Memilih melinjo sebenarnya tidak ada patokan khusus. Semua jenis pada dasarnya bisa dimanfaatkan. Biji melinjo yang buahnya masih hijau masih sangat lunak, sementara yang sudah berwarna merah atau kuning akan sangat keras. Yang berwarna merah atau kuning inilah yang berkualitas bagus.

Keamanan/ efek samping melinjo

Bagi yang memiliki asam urat sebaiknya memang tidak memakan biji melinjo, karena ia tinggi purin yang dapat berisiko asam urat (gout). Bagi yang kadar asam uratnya normal, makan melinjo janganlah berlebihan. Dosis yang dianjurkan untuk konsumsi normal, cukup segenggam biji melinjo yang direbus dalam sehari. Sebelum direbus, biji melinjo harus dicuci hingga benar-benar bersih.
- See more at: http://www.tipscaramanfaat.com/manfaat-melinjo-bagi-kesehatan-866.html#sthash.5zuGGSRK.dpuf
Melinjo telah lama dikenal sebagai salah satu bahan untuk pembuatan emping, yang dikenal dengan emping melinjo. Selain umum dibuat emping, untuk mengkonsumsi biji melinjo juga biasa dilakukan dengan hanya merebusnya saja. Melinjo memiliki rasa khas setengah pahit, namun juga gurih dan lezat. Mungkin itu adalah alasan banyak orang yang menyukai biji melinjo. Meskipun demikian  banyak juga orang yang menjauhi makan melinjo karena dianggap bisa membuat sakit asam urat. Benarkah demikian?
Advertisement

Berikut mengenai melinjo dan manfaatnya bagi kesehatan

Buah Melinjo (Gnetum gnemon L.) telah digunakan sebagai makanan di Asia Tenggara dan menurut penelitian yang pernah dilakukan, melinjo ternyata kaya akan antioksidan yang dapat memperkuat ketahanan tubuh dari radkal bebas. Hal ini seperti yang telah dilakukan penelitian oleh seorang Peneliti dari Universitas Jember, Tri Agus Siswoyo. Dia menilai bahwa aktivitas antioksidan dalam biji melinjo setara dengan vitamin C. Aktivitas antioksidan melinjo ini diperoleh dari konsentrasi proteinnya yang tinggi, yaitu 90-10 persen untuk setiap biji melinjo.
Protein utama pada biji melinjo inilah yang dipercaya sangat efektif untuk menanggulangi radikal bebas penyebab berbagai macam penyakit seperti hipertensi, kolesterol tinggi, penyempitan pembuluh darah, serta penuaan dini.
Menurut Tri, melinjo memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai bahan suplemen kesehatan karena kandungan protein fungsionalnya. Selain itu, melinjo adalah tanaman yang mudah tumbuh subur, sehingga sangat gampang diperoleh dimana saja.
Sampai saat ini sudah ada studi resmi tentang penggunaan protein pada biji melinjo sebagai sumber antioksidan. Bahkan, jika penggunaan peptida antioksidan dari hidrolisis biji Gnetum gnemon ini berhasil, maka akan tersedia suplemen nutrasetikal alternatif yang murah dan aman.
Tidak seperti di negara kita ini, ternyata Jepang telah lebih dulu melihat adanya potensi antioksidan besar dari biji tanaman keluarga Gnetaceae ini. Hasil penelitian Tri Agus Siswoyo tentang isolasi dan karakterisasi peptida antioksidan dari biji melinjo ini telah membuatnya menjadi salah satu penerima dana riset dari Toray Science Foundation yang berasal dari Indonesia. Toray Science Foundation adalah  sebuah yayasan yang didirikan perusahaan tekstil dan serat sintetis terbesar di Jepang.

Mirip Ginkgo  Biloba

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan, bahwa melinjo termasuk evolusi tanaman kuno yang dekat dengan tanaman ginkgo biloba yang ada di Jepang. Dengan Alasan ini pulalah yang membuat orang Jepang tertarik untuk mengembangkan penelitian tentang tanaman melinjo.

Antioksidan tinggi

Ginkgo adalah salah satu spesies pohon tertua yang telah tumbuh selama sekitar 150-200 juta tahun lalu, dan dipercaya sebagai suplemen otak karena dapat memperkuat daya ingat. Daun Ginkgo juga diyakini memiliki sifat antioksidan yang kuat, yang akan berperan penting dalam melawan oksidasi radikal bebas penyebab utama penuaan dini dan kepikunan.
Alasan lain yang membuat Tri tertarik untuk meneliti tanaman yang tumbuh di Asia Tenggara adalah ketahanan tanaman melinjo terhadap berbagai penyakit tanaman, baik bakteri, jamur, dan hama. Selama dua tahun belajar melinjo. Tri telah meneliti interaksi antara pati dan lipid pada biji melinjo, stabilitas protein terhadap panas dan kandungan fenolik melinjo, serta sumber antioksidan flavonoid dalam melinjo.

Antimikroba alami

Hingga saat ini, doktor biokimia dari Osaka Prefecture University, Jepang telah mengisolasi dua jenis protein yang menunjukkan adanya aktivitas antioksidan tinggi. Mulai dari daun, kulit batang, akar, sampai biji melinjo yang ditelitinya, Tri menemukan protein yang paling potensial adalah dari bijinya. Dari hasil penelitian menunjukkan antioksidan pada biji melinjo setara dengan aktivitas antioksi dan sintetik BHT (Butylated Hydroxytolune).
Karena kedua unsur protein tersebut, telah ditemukan fungsi lain dari melinjo yaitu sebagai antimikroba alami. Yang berarti protein melinjo juga bisa dipakai sebagai pengawet makanan alami sekaligus obat untuk penyakit yang disebabkan bakteri. Peptida Gg-AMP yang diisolasi dari biji melinjo memiliki potensi aktif yang menunjukkan menghambat beberapa jenis bakteri gram positif dan negatif.

Mengolah melinjo

Untuk mendapatkan manfaat melinjo, kita dapat memakan biji melinjo stelah direbusnya terlebih dahulu. Biji melinjo juga dapat digunakan sebagai campuran untuk masakan sayur. Bahkan tak hanya bijinya, bunga melinjo, daun melinjo bahkan kulit biji melinjo juga nikmat dibuat sayuran, walaupun konsentrasi protein tertinggi terdapat pada bijinya. Manfaat melinjo yang tinggi antioksidan juga telah dimanfaatkan oleh aktivis obat dan tanaman, Pudji Rahayu, dari Bekasi. Ia sering memanfaatkan biji melinjo sebagai ramuan untuk menambah daya tahan tubuh. Manfaat antioksidan dari melinjo sebenarnya sangat tinggi, sayangnya orang lebih kenal dengan melinjo hanya karena kandungan purin penyebab asam uratnya yang tinggi
Memilih melinjo sebenarnya tidak ada patokan khusus. Semua jenis pada dasarnya bisa dimanfaatkan. Biji melinjo yang buahnya masih hijau masih sangat lunak, sementara yang sudah berwarna merah atau kuning akan sangat keras. Yang berwarna merah atau kuning inilah yang berkualitas bagus.

Keamanan/ efek samping melinjo

Bagi yang memiliki asam urat sebaiknya memang tidak memakan biji melinjo, karena ia tinggi purin yang dapat berisiko asam urat (gout). Bagi yang kadar asam uratnya normal, makan melinjo janganlah berlebihan. Dosis yang dianjurkan untuk konsumsi normal, cukup segenggam biji melinjo yang direbus dalam sehari. Sebelum direbus, biji melinjo harus dicuci hingga benar-benar bersih.
- See more at: http://www.tipscaramanfaat.com/manfaat-melinjo-bagi-kesehatan-866.html#sthash.5zuGGSRK.dpuf
Melinjo telah lama dikenal sebagai salah satu bahan untuk pembuatan emping, yang dikenal dengan emping melinjo. Selain umum dibuat emping, untuk mengkonsumsi biji melinjo juga biasa dilakukan dengan hanya merebusnya saja. Melinjo memiliki rasa khas setengah pahit, namun juga gurih dan lezat. Mungkin itu adalah alasan banyak orang yang menyukai biji melinjo. Meskipun demikian  banyak juga orang yang menjauhi makan melinjo karena dianggap bisa membuat sakit asam urat. Benarkah demikian?
Advertisement

Berikut mengenai melinjo dan manfaatnya bagi kesehatan

Buah Melinjo (Gnetum gnemon L.) telah digunakan sebagai makanan di Asia Tenggara dan menurut penelitian yang pernah dilakukan, melinjo ternyata kaya akan antioksidan yang dapat memperkuat ketahanan tubuh dari radkal bebas. Hal ini seperti yang telah dilakukan penelitian oleh seorang Peneliti dari Universitas Jember, Tri Agus Siswoyo. Dia menilai bahwa aktivitas antioksidan dalam biji melinjo setara dengan vitamin C. Aktivitas antioksidan melinjo ini diperoleh dari konsentrasi proteinnya yang tinggi, yaitu 90-10 persen untuk setiap biji melinjo.
Protein utama pada biji melinjo inilah yang dipercaya sangat efektif untuk menanggulangi radikal bebas penyebab berbagai macam penyakit seperti hipertensi, kolesterol tinggi, penyempitan pembuluh darah, serta penuaan dini.
Menurut Tri, melinjo memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai bahan suplemen kesehatan karena kandungan protein fungsionalnya. Selain itu, melinjo adalah tanaman yang mudah tumbuh subur, sehingga sangat gampang diperoleh dimana saja.
Sampai saat ini sudah ada studi resmi tentang penggunaan protein pada biji melinjo sebagai sumber antioksidan. Bahkan, jika penggunaan peptida antioksidan dari hidrolisis biji Gnetum gnemon ini berhasil, maka akan tersedia suplemen nutrasetikal alternatif yang murah dan aman.
Tidak seperti di negara kita ini, ternyata Jepang telah lebih dulu melihat adanya potensi antioksidan besar dari biji tanaman keluarga Gnetaceae ini. Hasil penelitian Tri Agus Siswoyo tentang isolasi dan karakterisasi peptida antioksidan dari biji melinjo ini telah membuatnya menjadi salah satu penerima dana riset dari Toray Science Foundation yang berasal dari Indonesia. Toray Science Foundation adalah  sebuah yayasan yang didirikan perusahaan tekstil dan serat sintetis terbesar di Jepang.

Mirip Ginkgo  Biloba

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan, bahwa melinjo termasuk evolusi tanaman kuno yang dekat dengan tanaman ginkgo biloba yang ada di Jepang. Dengan Alasan ini pulalah yang membuat orang Jepang tertarik untuk mengembangkan penelitian tentang tanaman melinjo.

Antioksidan tinggi

Ginkgo adalah salah satu spesies pohon tertua yang telah tumbuh selama sekitar 150-200 juta tahun lalu, dan dipercaya sebagai suplemen otak karena dapat memperkuat daya ingat. Daun Ginkgo juga diyakini memiliki sifat antioksidan yang kuat, yang akan berperan penting dalam melawan oksidasi radikal bebas penyebab utama penuaan dini dan kepikunan.
Alasan lain yang membuat Tri tertarik untuk meneliti tanaman yang tumbuh di Asia Tenggara adalah ketahanan tanaman melinjo terhadap berbagai penyakit tanaman, baik bakteri, jamur, dan hama. Selama dua tahun belajar melinjo. Tri telah meneliti interaksi antara pati dan lipid pada biji melinjo, stabilitas protein terhadap panas dan kandungan fenolik melinjo, serta sumber antioksidan flavonoid dalam melinjo.

Antimikroba alami

Hingga saat ini, doktor biokimia dari Osaka Prefecture University, Jepang telah mengisolasi dua jenis protein yang menunjukkan adanya aktivitas antioksidan tinggi. Mulai dari daun, kulit batang, akar, sampai biji melinjo yang ditelitinya, Tri menemukan protein yang paling potensial adalah dari bijinya. Dari hasil penelitian menunjukkan antioksidan pada biji melinjo setara dengan aktivitas antioksi dan sintetik BHT (Butylated Hydroxytolune).
Karena kedua unsur protein tersebut, telah ditemukan fungsi lain dari melinjo yaitu sebagai antimikroba alami. Yang berarti protein melinjo juga bisa dipakai sebagai pengawet makanan alami sekaligus obat untuk penyakit yang disebabkan bakteri. Peptida Gg-AMP yang diisolasi dari biji melinjo memiliki potensi aktif yang menunjukkan menghambat beberapa jenis bakteri gram positif dan negatif.

Mengolah melinjo

Untuk mendapatkan manfaat melinjo, kita dapat memakan biji melinjo stelah direbusnya terlebih dahulu. Biji melinjo juga dapat digunakan sebagai campuran untuk masakan sayur. Bahkan tak hanya bijinya, bunga melinjo, daun melinjo bahkan kulit biji melinjo juga nikmat dibuat sayuran, walaupun konsentrasi protein tertinggi terdapat pada bijinya. Manfaat melinjo yang tinggi antioksidan juga telah dimanfaatkan oleh aktivis obat dan tanaman, Pudji Rahayu, dari Bekasi. Ia sering memanfaatkan biji melinjo sebagai ramuan untuk menambah daya tahan tubuh. Manfaat antioksidan dari melinjo sebenarnya sangat tinggi, sayangnya orang lebih kenal dengan melinjo hanya karena kandungan purin penyebab asam uratnya yang tinggi
Memilih melinjo sebenarnya tidak ada patokan khusus. Semua jenis pada dasarnya bisa dimanfaatkan. Biji melinjo yang buahnya masih hijau masih sangat lunak, sementara yang sudah berwarna merah atau kuning akan sangat keras. Yang berwarna merah atau kuning inilah yang berkualitas bagus.

Keamanan/ efek samping melinjo

Bagi yang memiliki asam urat sebaiknya memang tidak memakan biji melinjo, karena ia tinggi purin yang dapat berisiko asam urat (gout). Bagi yang kadar asam uratnya normal, makan melinjo janganlah berlebihan. Dosis yang dianjurkan untuk konsumsi normal, cukup segenggam biji melinjo yang direbus dalam sehari. Sebelum direbus, biji melinjo harus dicuci hingga benar-benar bersih.
- See more at: http://www.tipscaramanfaat.com/manfaat-melinjo-bagi-kesehatan-866.html#sthash.5zuGGSRK.dpuf

0 komentar:

Posting Komentar